Cadilage Cage Commando Ranger: Rantis Lapis Baja Andalan Paspampres Era 80-an

Untuk melindungi orang nomer satu dan orang nomer dua di Republik ini, sudah barang tentu Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) harus dibekali dengan beragam perangkat perlindungan yang memadai. Untuk menunjang misi pengamanan VVIP tersebut, salah satunya dengan kendaraan taktis (rantis) lapis baja yang dapat digunakan untuk misi evakuasi maupun pengawalan bersenjata. Yang terbaru Paspampres akan mendapatkan rantis lapis baja P2 produksi PT Sentra Surya Ekajaya, terdiri dari 5 versi angkut pasukan atau APC, dan 5 lainnya versi komando, empat diantaranya kabarnya kini telah diserahkan.

Baca juga: P2 Commando Perkuat Armada Rantis Paskhas TNI AU

Namun jaug sebelum kedatangan P-2, Paspampres hampir tiga dekade mempercayakan dukungan pada Commando Ranger, berupa rantis lapis baja angkut personel, dan Commando Scout, yang ini disebut ranpur (kendaraan tempur) ringan beroda ban. Keduanya adalah buatan Cadilage Cage, manufaktur asal Amerika Serikat yang juga melansir panser V-150 untuk Batalyon Kavaleri 7. Umumnya dua rantis ini digunakan secara duet dalam berbagai misi oleh Paspampres, untuk kru operatornya sendiri adalah dari Korps Kavaleri TNI AD.

Terkhusus tentang Commando Ranger, desainnya terlihat unik, tapi terlihat sangat kaku untuk sebuah kendaraan militer. Desainnnya yang ‘kotak’ menjadikan Commando Ranger mudah dikenali, walau saya yakin banyak yang tidak tahu identitas dari rantis ini. Sebagai rantis angkut personel (armoured personel carrier), Commando Ranger mengandalkan senjata utama senapan mesin M-60 kaliber 7,62 mm. Meski versi yang dimiliki Indonesia tak dilengkapi kubah, tapi terdapat perisai baja untuk perlindungan juru tembak. Sudut putar senjata ini mencapai 270 derajat, dan untuk memudahkan dalam mengenali sasaran, sebuah lampu sorot juga ditanamkan pada dudukannya.

Baca juga: V-150 Commando – Panser Yang “Lifetime Achievement”

Commando Ranger Paspampres dalam simulasi latihan anti teror

Commando Ranger diawaki oleh 2 orang, yakni sopir yang merangkan komandan, sedangkan disampingnya adalah asisten penembak atau navigator. Perlu diketahui, sisi depan rantis ini, atau tepatnya diantara apitan dua kaca anti peluru (depan dashboard), terdapat lubang senjata yang bisa dibuka tutup, hal ini diperlukan bila awak/personel di dalam mobil ingin memberikan bantuan tembakan. Tak cuma disitu, pada tiap-tiap pintu juga terdapat lubang serupa, di sisi kiri ada 2 lubang, sisi kanan2 lubang, dan di pintu belakang juga ada 2 lubang. Untuk personel yang bisa dibawa rantis ini sebanyak 6 orang bersenjata lengkap.

Menilik dari sejarahnya, Commando Ranger mulai diproduksi pada akhir 1970-an hingga pertengahan tahun 80-an. Rancangan Commando Ranger mengacu pada mobil pick up Dodge 200 atau Dodge Ram. Selain AS, negara pengguna Commando Ranger diantaranya Indonesia, Filipina, dan Luxembourgh. Menurut informasi dari Wikipedia.com, Indonesia memiliki 22 unit Commando Ranger.

Dalam operasionalnya, rantis ini lebih banyak ditugaskan untuk menjaga obyek-obyek yang sedang dihuni atau disinggahi oleh kepala negara. Tak heran bila Commando Ranger dan Commando Scout kerap nongkrong di sekitar kediaman Presiden/Walkil Presiden, juga saat Sidang Umum di DPR/MPR, rantis ini kerap disiagakan di Senayan.

Tampilan 3 dimensi Commando Ranger

Commando Ranger versi Ambulance

Mesin rantis ini menggunakan jenis Mopar dengan bahan bakar bensir, sayang tidak diketahui lebih detail tentang kemampuan mesinnya. Sekelumit bisa digambarkan, kecepatan maksimum mampu dikebut hingga 113 Km per jam, dan jarak tempuh bisa mencapai 482 Km. Sebagai bentuk perlindungan, selain kaca yang anti peluru, ketebalan bajanya mencapai 7 mm. Sebagai rantis, awalnya Commando Ranger mengusung jenis ban run flat, tujuannya agar tahan jika dihujani peluru, tapi karena mengganggu mobilitas, pasalnya rantis ini di AS kerap dibawa ngebut diatas 50 Km per jam, sehingga kurang pas memakai run flat, maka digantilah tipe ban dengan jenis tubeless pneumatic.

Meski Paspampres kini dilengkapi dengan panser Anoa buatan Pindad, tapi Commando Ranger nyatanya masih tetap eksis digunakan, bahkan setelah usianya mencapai 3 dekade. Perlu diketahui, meski berpenggerak roda four wheel drive alias 4×4, tapi Commando Ranger tidak dirancang untuk melahap medan off road. Dan rantis ini tidak punya kemampuan berenang di air.

Tampilan depan Commando Ranger, tampak penutup untuk lubang penembakkan diantara dua kaca anti peluru

Digunakan oleh Tim SWAT
Rantis lapis baja ini kerap tampil di beberapa sekuel film Hollywood, salah satunya di Lethal Weapon (yang keberapanya saya lupa). Commando Ranger di AS memang saat ini masih dipercaya oleh pihak kepolisian sebagai saran serbu bagi tim SWAT (Special Weapon and Tactics). Bahkan kini, Commando Ranger sudah di upgrade versinya menjadi Peacekeeper II, kendaraan serbu yang serupa tapi mengambil chasis Ford-F350. (Haryo Adjie)

Commando Ranger milik polisi Filipina
Dipandang pas untuk misi anti teror, hingga kini Commando Ranger terus dipercaya oleh Tim SWAT, salah satunya dari Metro Nashville

Spesifikasi Commando Ranger
– Buatan : Amerika Serikat
– Pabrik : Cadilage Cage
– Awak+personel : 2+6
– Mesin : Mopar (cc..?)
– Kecepatan max : 113 km/jam
– Jarak tempuh : 482 km
– Senjata : M-60 kaliber 7,62 mm

3 Comments