Tag: C-705

Eks Frigat KRI Slamet Riyadi 352 Dihantam Empat Rudal Anti Kapal Buatan Cina dan Perancis

Rudal C-802 meluncur dari KRI Yos Sudarso 353.

Berlangsung di Perairan Laut Jawa, Situbondo, Senin (31/7/2023), telah dilaksanakan penembakan empat rudal anti kapal dari jenis yang berbeda dengan sasaran eks frigat Van Speijk class – KRI Slamet Riyadi 352. Kegiatan penembakan tersebut adalah bagian dari Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2023. Secara berturut-turut, eks KRI Slamet Riyadi dihantam dari rudal anti kapal yang dikepaskan KCR (Kapal Cepat Rudal) KRI Tombak 629, frigat KRI RE Martadinata 331, frigat KRI Yos Sudarso 353 dan korvet KRI John Lie 358. (more…)

KRI Tombak 629 Kembali Uji Penembakan Kanon Reaksi Cepat Norinco NG-18

Lama tak terdengar kabar beritanya, belum lama ini diwartakan kanon laras putar reaksi cepat NG-18 kaliber 30 mm buatan Norinco, kembali melontarkan hujan proyektilnya dalam sebuah latihan di Selat Makassar. Dari atas buritan KRI Tombak 629, NG-18 yang menggunakan metode tembakan remote berhasil menembak sasaran. Sekaligus dalam foto yang dirilis Dispen Koarmada II, memperlihatkan telah terpasangnya dua peluncur rudal anti kapal C-705. (more…)

Blue Spear – Program Rudal Anti Kapal Hasil Kolaborasi Singapura dan Israel

Sebagai negara maritim, keberadaan rudal anti kapal tak pelak menjadi alutsista yang sangat strategis, oleh karenanya Indonesia menyadari betul peran vital dari rudal anti kapal. Meski tak terdengar lagi kelanjutannya, proyek rudal anti kapal nasional telah dicanangkan sejak lama, salah satunya dengan rencana memproduksi rudal anti kapal C-705 di Indonesia. Pasalnya pencapaian teknologi rudal tanpa transfer of technology nyaris sulit dilakukan, dan ketika rencana produksi C-705 dahulu didengungkan, maka mitra Indonesia tak lain adalah Cina. (more…)

Setelah Dilepas, Peluncur Rudal C-705 Kembali Dipasang di KRI Sampari 628 dan KRI Tombak 629

Masih hangat tentang berita akuisisi Terma C-Series Combat Suite untuk empat unit Kapal Cepat Rudal (KCR)-60M, dari ajang IMDEX 2019 dilaporkan bahwa TNI AL berencana untuk ‘mengembalikan’ keberadaan rudal anti kapal di dua unit KCR-60M yang sejak akhir 2017 telah dilucuti peluncur rudalnya (C-705). Kedua kapal perang tersebut adalah KRI Sampari 628 dan KRI Tombak 629 yang pada bagian buritannya dipasangi kanon reaksi cepat NG-18 besutan Norinco, Cina. (more…)

KRI Sampari 628 dan KRI Tombak 629 Kini Dilengkapi Kanon Reaksi Cepat Kaliber 30mm

Dua unit KCR 60 (aka – Sampari Class) produksi PT PAL, yakni KRI Sampari 628 dan KRI Tombak 629, belum lama ini dikabarkan telah merampungkan sesi modernisasi sistem persenjataan di fasilitas galangan PT PAL, Surabaya. Setelah beberapa foto yang memperlihatkan kedua kapal keluar dari bengkel Asembly Divisi Kapal Perang PT PAL, nampak ada pemasangan sistem senjata baru berupa kanon reaksi cepat, atau Close In Weapon System (CIWS) kaliber 30 mm dengan enam laras. (more…)

‘Tertunda’ Satu Tahun, Akhirnya Eks KRI Karimata 960 Karam Dihantam Rudal C-705 dan Torpedo SUT

Seharusnya eks KRI Karimata 960 sudah ‘dikaramkan’ dalam sesi uji tembak rudal anti kapal dan torpedo SUT (Surface and Underwater Target) pada 14 September 2016 di Laut Jawa. Dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dalam puncak Latihan Armada Jaya XXXIV/2016, pun dalam kondisi cuaca cerah, uji coba penembakkan rudal anti kapal C-705 dari KRI Clurit 641 dan torpedo SUT 533 mm dari KRI Ajak 653 pada sasaran eks KRI Karimata 960 dinyatakan gagal mengenai sasaran. (more…)

CMS Mandhala: Sistem Manajemen Tempur Laut Kebanggaan Nasional

img-20160909-wa0004

Condongnya pengadaan alutsista TNI AL ke poros manufaktur Cina membawa pengaruh pada teknologi Combat Management System (CMS). Pasalnya meski sistem senjata modern umumnya menyajikan kompatibilitas antar vendor, namun paket integrasi alutsista yang ditawarkan bakal lebih efektif dan efisien bila berasal dari pemasok asal negara yang sama. Contohnya seperti pada jenis KCR (Kapal Cepat Rudal) Sampari Class dan Clurit Class.

(more…)