Di tengah tekanan internasional, Israel kian membabi buta dan menggunakan segala cara untuk mengalahkan Hamas di Gaza, Palestina. Ketika mulai lelah dan panik menghadapi perang kota dengan pejuang Hamas, maka Israel tanpa segan mulai amunisi dengan daya rusak yang lebih besar dari howitzer, yakni MLRS (Multiple Lauhch Rocket System) ke arah Gaza. (more…)
Setelah TOS-1A Buratino dan TOS-2 Tosochka, Rusia dikabakarkan tengah mengembangkan senjata berbasis roket termobarik di kaliber 220 mm. Industri pertahanan Rusia mengungkap rencana pengembangan dalam evolusi teknologi formidable flamethrower yang lebih dahsyat dengan julukan TOS-3 Dragon. (more…)
Selain rencana menghidupkan kembali batalyon Main Battle Tank (MBT), Angkatan Darat Belanda (Royal Netherlands Army) juga memproyeksikan penguatan kemampuan artileri medan. Dalam periode pengadaan yang terbilang singkat, saat ini AD Belanda mulai kedatangan jenis self propelled MLRS (Multiple Launch Rocket System) canggih dari Israel, yakni Precise & Universal Launching System (PULS) produksi Elbit Systems. (more…)
Teknik penyamaran bukan hal baru dalam dunia militer, termasuk alutsista yang disamarkan kerap diperlihatkan oleh Iran, Taiwan dan yang paling baru adalah Korea Utara dalam defile militernya di Pyongyang beberapa waktu lalu. Namun dari beberapa yang pernah dipelihatkan ke publik, sangat jarang alutsista yang disamarkan benar-benar digunakan dalam peperangan yang sebenarnya. (more…)
Seperti halnya di Indonesia, di Mesir setiap digelar pameran pertahanan maka bermunculan jenis alutsista baru produksi dalam negeri. Meski berupa prototipe, kemunculan jenis senjata ‘lokal’ adalah magnet tersendiri. Dan pada ajang Egypt Defence Expo (EDEX) 2023 di Kairo (4-7 Desember 2023), Kementerian Produksi Militer Mesir meluncurkan MLRS (Multiple Launch Rocket System) pertama dalam model self propelled dari sasis kendaraan roda rantai. (more…)
Meski pengembangan teknologi roket di Indonesia maju mundur, namun, belum lama ini ada kabar dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, yang menyebut bahwa pengembangan roket balitsik untuk sistem senjata artileri kaliber 122 mm telah tuntas dilakukan oleh PT Pindad. Roket 122 mm adalah jenis amunisi artileri dengan standar Rusia/Soviet yang disiapkan untuk jenis senjata MLRS (Multiple Launch Rocket System). (more…)
Meski Timur Tengah membara dengan perang antara Hamas/Hizbullah versus Israel, tapi itu tak menyurutukan bara pertempuran antara Ukraina versus Rusia. Menyambut datangnya musim dingin, justru kedua kubu mengerahkan senjata yang lebih lethal. Sebelum Amerika Serikat mengonfirmasi pengiriman rudal balistik taktis MGM-140 Army Tactical Missile System (ATACMS) yang diluncurkan pada M142 High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS), maka Rusia lebih dulu menggelar alutsista yang punya daya deteren tak kalah mengerikan, yakni TOS-2 Tosochka. (more…)
Selain akibat serangan drone kamikaze, artileri dan senjata anti tank, ancaman besar bagi ranpur (kendaraan tempur) di medan konflik berasal dari ranjau darat yang tersebar di beberapa titik yang tidak diduga. Dan bicara ranjau darat, maka Rusia terbilang sukses menggelar sistem ranjau selama konflik dengan Ukraina. (more…)
Obsesi Polandia dalam mengembangkan postur militernya bisa disebut paling fenomenal di seantero negara Eropa. Seperti di lini artileri medan (armed), menyadari ampuhnya M142 HIMARS (High Mobility Artillery Rocket System), Polandia bukan hanya mengakuisisi HIMARS dalam jumlah ‘ketengan’, negara yang berbatasan langsung dengan Ukraina itu akan menyandang status sebagai pengguna M142 HIMARS terbesar di dunia, tentunya di luar AS. (more…)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyadari, bahwa untuk memenangkan peperangan dengan lawas sekelas Amerika Serikat, maka harus dilakukan dengan pengerahan kekuatan rakyat semesta. Bukan sekedar membentuk milisi dengan senjata genggam perorangan, lebih dari itu, Korea Utara telah mempersiapkan mobilisasi yang mencakup pengerahan senjata berat artileri medan dengan ‘bungkus’ kendaraan sipil. (more…)