Dalam puncak sekaligus penutupan Latma Super Garuda Shield 2023 di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, Minggu (10/9), Panglima TNI Laksamana Yudo Margono secara khusus melihat dari dekat sosok wahana pendarat amfibi milik Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy), Landing Craft Air Cushion (LCAC) yang ikut didaratkan dalam operasi tersebut. LCAC sendiri sudah sangat sering dihadirkan US Navy dalam setiap latihan bilateral dan multilateral di Indonesia. (more…)
Zubr class, sampai saat ini dikenal sebagai Landing Craft Air Cushion (LCAC) atau hovercraft terbesar di dunia. Dibangun Ukraina saat era kejayaan Uni Soviet, kini justru Zubr class debutnya lebih populer digunakan oleh Cina. Sang Naga mengoperasikan empat unit Zubr class, dan kabarnya ada dua lagi yang sedang dalam proses pembangunan. Identik sebagai wahana serbu amfibi, keberadaan Zubr class kerap dikaitkan dengan upaya Cina untuk menginvasi Taiwan. (more…)
Meski tengah terfokus pada peperangan darat di Ukraina, Rusia tidak melupakan pada pengembangan unsur kemampuan serang amfibi, seperti diwartakan Rusia berencana untuk memulai produksi kembali Landing Craft Air Cushion (LCAC) atau horvercraft Tsaplya Class, atau yang dikenal juga dengan sebutan Project 12061E Murena-E. (more…)
Melaju dengan RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat), pergerakan tim VBSS (Visit, Board, Search and Seizure) tentunya mendapat dukungan dan pantauan penuh dari kapal perang utama. Namun faktanya, VBSS termasuk aksi yang beresiko tinggi, bukan saja pada saat proses naik ke kapal sasaran, tapi bagaimana kesiapan personel saat berada di kapal sasaran juga menjadi perhatian penting. Segala sesuatu bisa saja terjadi pada tim VBSS, termasuk tiba-tiba menghadapi upaya perlawanan bersenjata dari awak kapal atau perompak. (more…)
Sampai saat ini belum ada yang dapat menggeser predikat Zubr Class sebagai Landing Craft Air Cushion (LCAC) atau horvercraft terbesar di dunia. Zubr Class memang layak disebut hovercraft terbesar, pasalnya dalam sekali beroperasi bisa membawa sampat tiga unit MBT (Main Battle Tank). Khusus Zubr Class secara khusus telah kami kupas pada artikel terdahulu. (more…)
Di luar bisnis utamanya yang memproduksi senjata perorangan, Kalashnikov telah membuat terobosan lain dengan memproduksi motor trail listrik, drone kombatan sampai kapal patroli/serbu cepat. Namun, rupanya di luar itu semua, ada lini lain yang ingin digarap oleh Kalashnikov dan ini sejatinya tidak terbanyangkan sebelumnya, bahwa Kalashnikov ternyata telah merilis rancangan hovercraft yang diberi label Haska-10. (more…)
Dalam skenario serbuan amfibi, pasukan Marinir Cina dipercaya bakal mengandalkan wahana amfibi yang disebut Landing Craft Air Cushion (LCAC) atau lebih mudahnya bisa disebut sebagai hovercraft. Yang paling mudah diterka untuk misi tersebut adalah LCAC Type 726 (Yuyi Class). Wahana ini dapat membawa satu unit MBT atau dua tank ringan, dan dalam gelar operasinya, Type 726 menjadi bagian integral dari Landing Platform Dock (LPD) atau Landing Helicopter Dock (LHD). (more…)
Bila Landing Craft Utility (LCU) menjadi ujung tombak pada Landing Platform Dock (LPD) dalam menggelar operasi amfibi, maka di kapal yang lebih besar, seperti Landing Helicopter Dock (LHD), maka yang lazim dioperasikan lebih dari LCU, yaitu wahana amfibi yang disebut Landing Craft Air Cushion (LCAC) atau lebih mudahnya bisa disebut sebagai hovercraft. Dan yang diangkut pun memang ‘barang’ kelas berat, seperti Main Battle Tank yang punya bobot hingga 60 tonan. (more…)
Sebelum Uni Soviet bubar, pengembagan ground effect vehicle atau WiSE (Wings In Surface Effect), boleh dibilang cukup pesat dilakoni oleh Negeri Beruang Merah. Wahana yang di Rusia lebih populer disebut ekranoplan ini sudah dibuat dalam beragam jenis, seperti yang paling populer MD-160 Lun Class dengan kemampuan meluncurkan enam rudal anti kapal P-270 Moskit, belum lagi ada beberapa prototipe yang dikembangkan dengan desain dan teknologi maju pada masanya. (more…)
Sebagai pasukan elite, penguasaan pada kemampuan terjun payung tentu sudah menjadi sesuatu yang mutlak. Dan salah satu yang juga wajib dikuasi adalah kemampuan terjun payung dengan metode military free fall atau high altitude military parachuting. Disini penerjun diterjunkan dari pesawat dalam ketinggian yang cukup tinggi, maka olah gerakan yang juga melekat dikuasai adalah skydiving. Dan merujuk ke pakem yang ada, military free fall terbagi dalam dua teknik, yakni HALO (High Altitude Low Opening) and HAHO (High Altitude High Opening). (more…)